Koran Merapi Rublik Cerita Misteri Edisi 5 April 2024 |
Cerita Mistis Dikehidupan Nyata
Kejadian mistis tersebut saya alami di tempat bekerja. Sebuah perkantoran gedung bertingkat di tengah jantung Kota Jakarta. Rasanya mustahil makhluk gaib berada ditempat gedung perkantoran yang kebersihannya terjaga. Bukannya, mereka lebih menyukai tempat-tempat lembab, kotor, atau gelap. Itu pendapat saya yang akhirnya dipatahkan setelah mengalami kejadian mistis saat bekerja.
Kirim Media Massa Cetak, Koran Merapi
Cerita saya kirim ke redaktur koran pada 22 Februari 2024. Masuk masa tunggu dan akhirnya lolos kurasi (penyortiran naskah). Dimuat dihalaman koran edisi 5 April 2024. Padahal sudah tidak berharap tulisan tembus media karena lumayan cukup lama dari pengiriman hingga dicetak.
Cerita Lengkap: Makhluk Tak Kasat Mata di Gedung Perkantoran
Kala itu salah satu rekan menceritakan kejadian mistis di ruangannya bekerja, ruang resepsionis. Katanya hampir setiap sore, terdengar suara anak-anak kecil berlarian. Padahal, samping ruangan tersebut adalah ruang kosong yang hanya digunakan menyimpan barang-barang antik, koleksi pemilik gedung.
Belum sampai setahun bekerja, cerita mistis kian santer kudengar. Kali ini staf pembelian yang ketiduran di gudang ATK dan merasa ditindih oleh makhluk tak kasat mata. Namun, aku tetap tak percaya. Bayangkan, gedung perkantoran tempatku bekerja sangat bersih. Semua sudut dibersihkan secara berkala. Bahkan toiletnya pun bersih dan wangi. Rasanya bukan hunian terbaik untuk makhluk tak kasat mata seperti; hantu, jin, atau sebangsanya.
Suatu hari, aku memutuskan lembur, menyelesaikan laporan tanpa ditemani OB karena cuti. Saat beristirahat sendiri dalam pantri sembari menunggu azan magrib. Kubuka grup WA kantor yang kuabaikan sejak pagi. Ternyata sedang ramai membicarakan cerita mistis petugas kebersihan.
Hasil swafoto di toilet lantai ruanganku, lantai 3. Bukan hanya nampak wajah petugas. Melainkan samar terlihat makhluk yang wajahnya tertutup rambut. Saat coba memperbesar foto, lirih kudengar suara langkah. Suaranya kian dekat. Tak lama, terlihat bayangan yang melesat dan menghilang dari arah pintu. Seketika bulu kuduk meremang.
Tanpa pikir panjang, bergegas aku kembali ke meja dan mematikan komputer. Saat membenahi tas. Tanpa ada angin, tirai jendela bergerak. Makin lama semakin kencang gerakannya.
"Astagfirullahalazim, allahuakbar," istigfar dan takbir tak henti kulantunkan selama berjalan menuju lift.
Setelah kejadian itu, aku percaya. Diruang sebersih apapun, kita hidup berdampingan dengan makhluk tak kasat mata. Hikmah yang kualami adalah selalu mengucap salam saat memasuki ruangan. Meski ruangan kosong sekalipun.
No comments: