BERHENTI MENULIS
Ada dimana saat saya kehilangan motivasi menulis. Niatnya hanya berhenti sejenak karena jenuh. Ingin menikmati waktu bersama anak dan hobi lainnya (ngedrakor, baca komik, dan nonton anime). Eh, ujung-ujungnya kebablasan. Jadi malas untuk nulis. Kerjaannya kalau ngga ngelakuin hobi itu, ya, scrolling media sosial.
Untungnya
dalam circle perteman saya di media sosial—Instagram, khususnya akun saya yang
baru. Berisi teman-teman penulis. Hingga dari pertemanan itu, isi beranda
Instagram saya pun bermunculan tentang hal-hal kepenulisan. Even lomba, kelas
komunitas menulis, tip seputar kepenulisan, platform baca, dan lain sebagainya.
Saya berpikir, sudah cukup lama berhenti dan mulai merasa bosan dengan
aktivitas yang itu-itu saja. Ingin kembali nulis, tetapi bingung mulainya
darimana.
TANTANGAN MENULIS 7 HARI 7 KISAH
Ketika ingin mulai menulis
kembali. Saya mencari even atau kegiatan menulis lainnya. Saya dipertemukan dengan iklan di Instagram tentang kegiatan menulis. Tantangan menulis
selama tujuh hari yang diadakan oleh salah satu platform membaca online—Cabaca.
Tantangan Menulis 7 Hari 7
Kisah 2022. Tema yang diusung oleh penyelengara. Jadi, semua peserta harus
menulis selama tujuh hari dengan kisah yang berbeda. Tulisan di posting melalui
Instagram. Setiap harinya memiliki tema yang berbeda-beda. Setiap harinya akan ada 1 tulisan yang berkesempatan majang di Platform Cabaca. Selain itu penulis
yang tulisannya dipajang akan mendapatkan reward paket kerang dan saldo
E-Walet. Paket kerang itu seperti coin yang dapat digunakan untuk membaca
buku-buku premium di Cabaca.
TEMA TULISAN SELAMA 7 HARI
Sudah menjadi syarat dan ketentuan tantangan menulis. Setiap hari memiliki tema yang berbeda. Tim penyelenggara akan memposting tema pada malam hari di Platform Cabaca. Peserta harus rajin-rajin buka Cabaca untuk tahu tema tulisan esok hari.
Ini dia, tema dari hari ke hari selama
seminggu dalam tantangan. Saya buatkan daftar tema beserta tulisan yang saya tulis.
Tema hari pertama: Baik - Judul tulisan Rumah Kontrakan
Tema hari kedua: Bahu - Judul tulisan Hanya Butuh Kata Maaf
Tema hari ketiga: Niat - Judul tulisan Sedekah dan Niat
Tema hari keempat: Sumpah - Judul tulisan 'Obral Sumpah'
Tema hari kelima: Bahasa - Judul tulisn Bahasa Kasih
Tema hari keenam: Bintang - Judul Tulisan Makhluk, Bintang, dan Langit Malam
Tema hari ketujuh: Hidup - Judul Tulisan Hadiah Abadi dalam Hidup
TEMA HARI KE-4
Ada yang merasa aneh tidak dengan daftar tema di atas. Tulisan berwarna itu saya sematkan link yang dapat diarahkan langsung ke tulisan saya di Instagram. Kenapa tema hari ke-4 tidak saya sematkan, karena, tulisan di hari itu menjadi tulisan terpilih yang majang di Platform Cabaca. Yeay ....
Tantangan menulis di hari ke-2 dan ke-3 saat itu saya sedang sibuk persiapan liburan bersama anak
ke Jogja. Liburan indie dengan anak dan seorang teman yang sudah direncanakan
sejak jauh hari. Hingga tulisan selalu setor di jam-jam terakhir. Sesaat
setelah memposting tulisan hari ke-3 di malam hari. Tema untuk hari ke-4 sudah
keluar.
Tema hari ke-4 yaitu sumpah.
Mungkin karena memang bertepatan hari sumpah pemuda di bulan Oktober. Namun,
jujur saya tidak kepikiran nulis tentang momen bersejarah tersebut. Pikiran dan
tenaga saya sibuk karena harus bangun subuh untuk kejar kereta jam enam pagi. Akhirnya
nulis di atas kereta dengan ide tulisan seperti itu. Kalau ada yang nanya, tulisan itu masuk kategori tulisan apa, saya pun gak tahu. Agar bisa setor tulisan tepat waktu. Akhirnya minta tolong teman untuk temani anak saya bermain, biar saya bisa fokus nulis. Tulisan Obral Sumpah pun tercipta di atas kereta Bengawan.
OBRAL SUMPAH
Saya tuliskan disini cerita
lengkap yang menjadi tulisan terpilih di hari ke-4. Selamat menikmati, tapi
jangan terbawa emosi, ya, hehehe.
Obral Sumpah
Lelaki
itu selalu obral sumpah kepada pasangannya.
Sumpah
pertama, “Sumpah, kamu wanita paling cantik.”
Sumpah
kedua, “Sumpah, aku hanya sayang dan cinta sama kamu.”
Sumpah
ketiga, “Sumpah, kalau kamu mau menikah denganku. Aku akan jadi lelaki paling
beruntung di dunia.”
Sumpah
keempat, “Sumpah, sampai kapanpun aku tidak akan mengkhianati kamu.”
Sumpah
kelima, “Sumpah, kamu istri yang terbaik.”
Sumpah
keenam, “Sumpah, aku akan menceraikan istri pertamaku.”
Sumpah
ketujuh, “Sumpah, demi apapun aku sayang banget sama kamu. Aku butuh waktu
untuk berpisah dengannya.”
Sumpah
kedelapan, “Sumpah aku hanya ingin tanya-tanya cara buat kartu kredit. Temanmu
saja yang kegeeran. Siapa yang menggoda dia.”
Sumpah
kesembilan, “Sumpah, aku gak ada apa-apa sama dia. Teman modelmu saja yang
memang kegatelan. Pake bilang aku datang ke apartemennya. Dasar wanita
pembohong!”
Sumpah
kesepuluh, “Sumpah, aku gak berniat nyakitin kamu. Perempuan itu yang tiba-tiba
mau ke Jakarta dan ngajak nikah.”
Sumpah
kesebelas, “Sumpah, ini terakhir kalinya aku pinjam nama kamu. Kasihan anakku
di sana. Butuh biaya untuk karyawisata di sekolahnya.”
Sumpah
kedua belas, “Sumpah kamu istri yang baik. Aku janji akan bayar semua
hutang-hutangku.”
Sumpah
ketiga belas, “Sumpah, aku gak mabuk!”
Sumpah
keempat belas, “Sumpah, ini terakhir kalinya aku pakai nama kamu. Biar kita
bisa jalan-jalan pakai mobil sendiri. Kamu mau, kan.”
Sumpah
kelima belas, “Sumpah, aku lakuin ini demi kebaikan kamu. Dengan aku nikah
lagi, kamu pasti akan punya anak.”
Sumpah
keenam belas, “Sumpah, aku gak berniat menjadikan mobil itu mahar.”
Sumpah
ketujuh belas, “Sumpah, kamu keterlaluan. Aku, kan sudah bilang jangan posting
foto-foto kita di IG. Dia jadi marah sama aku, argh!”
Sumpah
kedelapan belas, “Sumpah, ini terakhir kali. Pinjami aku sepuluh juta.”
Sumpah
kesembilan belas, “Sumpah, sampai kapanpun aku gak terima diperlakukan begini
sama kamu dan keluargamu!”
No comments: