Saat masih duduk di bangku SD, sekitar tahun 2000-an. Saya gemar menonton film kartun di TV setiap hari Minggu sedari pagi sampai siang. Ada satu film yang menginspirasi Saya menulis. Film Hamtaro. Bercerita tentang sekawanan hamster dan pemiliknya. Haruna adalah pemilik hamster bernama Hamtaro. Hampir setiap malam sebelum tidur, Haruna menulis diary tentang kejadian yang telah dilaluinya seharian.
“Keren, ya, kalau punya buku diary.”
Kalimat itu mencuat begitu saja dari mulut. Sejak saat itu, menulis buku diary sebelum tidur menjadi ritual wajib. Sampai dengan memasuki SMK, Saya masih menulis diary meskipun tidak setiap hari.
Setelah lulus SMK, Saya langsung bekerja menjadi SPG—Sales Promotion Girl, selama satu tahun. Lalu berpindah menjadi seorang kasir di supermarket. Pekerjaan yang menguras waktu karena ditempatkan di toko ramai pengunjung. Pulang kerja hanya ingin tidur. Menulis diary pun sudah mulai terlupakan.
Hingga akhirnya Saya ditakdirkan bekerja di perusahaan bidang properti, penyewaan ruang sewa kantor. Menjabat sebagai administrasi. Pekerjaan tersebut sering bersinggungan dengan perangkat komputer, email, dan surat-menyurat. Menulis jadi pokok utama bagi pekerjaan Saya. Hal yang sudah mulai terlupakan.
Menjadi karyawan administrasi membuat Saya menghadapi banyak kesulitan karena kurangnya pengalaman. Ingin bertanya kepada karyawan lain, tapi segan. Hingga peramban pencarian (Google yang selalu dipakai), menjadi satu-satunya partner terbaik yang bisa diandalkan. Tugas-tugas pun terselesaikan dengan baik.
Saat mencari jawaban atau solusi. Saya selalu diarahkan ke laman sebuah situs web. Baik yang dikelola oleh instansi atau secara pribadi. Mulai dari situ, Saya menggali informasi bagaimana caranya menulis artikel.
Berkenalan-lah dengan dunia blogger pada tahun 2013. Dunia baru yang Saya pelajari secara otodidak dari blog satu ke blog yang lain. Saya pun mulai membuat akun blog, setting template gratis, memasang widget lucu, dan belajar sedikit tentang bahasa pemrograman—HTML dan javascript. Meskipun belajar kedua bahasa pemrograman tersebut hanya dengan copy paste dari blog lain. Namun, ketika berhasil memasangnya di blog sendiri, rasanya menyenangkan.
Akhirnya Saya memiliki blog cantik nan menggemaskan. Beranda blog terlihat ada jam digital, kalender imut, kursor bergambar monyet, dan ada animasi di bagian bawah (zombie mondar mandir mencari mangsa bergantian Naruto yang menggunakan jurus merubah wujud). Selain itu Saya juga mendownload jenis-jenis huruf yang menggemaskan dan dapat dipakai untuk menulis artikel. Menurut Saya semua itu sangat keren. Apalagi yang membaca tulisan saya melalui perangkat pc atau laptop, semua widget pasti terlihat.
Namun, Saya baru menyadari apa yang dianggap keren tentang blog, dipatahkan oleh para senior blogger saat memberi materi oprec ODOP tahun 2022. Terutama ketika mendapat materi CEO Friendly. Blog yang Saya anggap keren ternyata tidak dapat meningkatkan traffic dari search engine. Apalagi masih menggunakan blogspot dan menulis dengan huruf yang sulit dibaca (duh … bodohnya Saya -_-‘).
Kalau ditanya alasan ingin menjadi blogger. Ya … karena Saya suka nulis. Tulisan yang diposting dalam website lebih banyak dibaca orang dibandingkan membaca secara konvensional. Pembaca tidak perlu membeli buku untuk membaca tulisan. Selain itu, Saya ingin memberi hiburan kepada pembaca dengan cerpen atau mengajak berpikir kritis dengan artikel tentang apa saja. Syukur-syukur kalau nanti blog Saya bisa dijadikan penghasilan tambahan. Bisa masuk Google Adsense, misalnya atau menang dalam lomba blog.
Dengan mengikuti kelas OBS—ODOP Blogger Squad, menjadi jalan bagi Saya untuk mewujudkan semua keinginan tersebut. Tahun lalu Saya melewatkan masuk OBS. Ada beberapa teman seangkatan diskusi tentang materi OBS di grup yang ada saya didalamnya. Kok, banyak istilah-istilah blog yang familiar saat belajar otodidak.
Lalu, di grup besar ODOP beberapa kali menginfokan tentang event menulis blog. Tentu saja, blog Saya tidak masuk kualifikasi dan mundur secara teratur. Sedangkan teman-teman dari kelas OBS maju dalam event. Tak lama, bermunculan prestasi dari teman-teman di dunia blogger (wah … rasanya gereget dan cemburu karena tidak masuk kelas OBS.)
Setelah penantian selama setahun. Akhirnya kelas OBS kembali dibuka dengan adanya perbedaan nama grup yaitu oprec OBS 2023. Apapun tema atau namanya, Saya yakin isinya masih sama—membimbing anggota untuk membuat, menulis, dan mengoptimalkan blog. Semoga Saya dapat menyerap ilmu para senior, mampu menyelesaikan semua tugas OBS, dan dinyatakan lulus.
Dengan lantang Saya berikrar, “Dwi, siap menempa ilmu tentang blogger di oprec OBS 2023!”
No comments: