Cerita Santai: ODOP sebagai Batu Loncatan Tulisan Tembus Media Masa

Assalamuallaikum semuaa

Hai, Guys, gimana kabarnya?

Semoga dalam keadaan baik ya, aamiin.

Sudah lama sekali saya tidak nulis apapun di blog. Terakhir posting Agustus 2022 dan sekarang sudah masuk awal tahun 2023. OMG.

Meskipun jarang sekali nulis di blog, tapi saya masih nulis kok. Masih tetap menulis kebutuhan tugas yang tengah saya tekuni. Justru berawal dari tugas-tugas itu, saya dapat sebutan baru sebagai penulis lepas.

Lah, kok bisa? gimana ceritanya, kan jarang posting tulisan. Kok bisa jadi penulis lepas?

Mungkin pertanyaan itu muncul dibenak kalian atau memang hanya di benak saya sendiri, hehehe.

Jadi gini, seperti yang dikatakan. Saya memang jarang posting tulisan atau ikut even menulis yang tulisannya di posting setiap hari. Namun, saya tetap menulis. Memang, awalnya hanya nulis untuk kebutuhan tugas. Tugasnya ditujukan mengisi kolom rubrik media masa. Baik media online atau media cetak (majalah atau koran). Syarat dan ketentuan lain-lainnya sudah diatur oleh tim komunitas yang bertanggung jawab. Saya dan anggota lainnya hanya mengikuti ketentuan tersebut.

Saya tergabung dan resmi menjadi anggota komunitas ODOP Angkatan ke-10 di tahun 2022. Ternyata komunitas tersebut merupakan batu loncatan bagi saya mewujudkan mimpi. Mimpi pertama ketika menjejaki dunia kepenulisan secara serius (tulisan tembus media masa). Dicetak atau terbit disalah satu kolom majalah, koran, atau sudut media sejenisnya.

Nah, ternyata di dalam komunitas ODOP ada banyak kegiatan sebagai media agar semua anggotanya lebih produktif membuat karya. Sebut saja OTM (ODOP Tembus Media), ONB (ODOP Nulis Buku), OBS (ODOP Blog Squad), dan kegiatan keren lainnya. Tidak hanya itu, semua mentor alias senior-senior ODOP yang ngebimbing setiap kegiatan, mereka semua keren-keren banget prestasinya. Satu yang paling dibanggakan, semuanya free tanpa bayar apapun. Meskipun akhirnya banyak anggota yang dapat penghasilan dari ikut kegiatan-kegiatan tersebut. Contoh kecilnya, saya, dapat honor dari naskah yang tembus media. 

Namun, semua kegiatan itu khusus bagi anggota ODOP, tidak terbuka umum. Jadiiiii, kuy ikut perekrutan anggota angkatan ke-11 di tahun 2023. Eiitttss, tapi sabar yaaaa. Komunitas ODOP lagi reshuffle pemimpin, baru banget selesai pemilu. Insyaallah kalau ada jadwal perekrutan, saya sharing di IG. Atau kalian bisa pantengin akun IG ODOP dan follow akunnya.

Lanjut cerita, ya. Jadi ceritanya saya ikut dua kegiatan: OTM dan ONB. OTM masih berlanjut hingga saat ini. Menurut saya tugasnya masih terbilang ringan. Satu bulan hanya mengerjakan dua tulisan yang harus disending ke tim redaksi. Tembus media atau tidaknya tidak jadi masalah, yang penting sudah setor dan laporan.

Berbeda dengan ONB. Saya yang awalnya semangat 45 bikin buku solo (lebih ke arah sombong sih kayanya karena udah punya outline tulisan, tinggal eksekusi). Ehh, ternyata di tengah jalan melempem. Yang terjadi saat itu saya tidak berani berkorban.

Gini, setiap ingin menggapai sesuatu pasti ada yang harus dikorbankan. Entah waktu, tenaga, atau apapun. Ketika sadar kalau membuat buku solo harus berkorban mengurangi jatah bermain, belajar, dan explore sesuatu bersama si kecil. Belum lagi harus mikir keras tentang tulisan. Jadi sering sakit kepala, hidup jadi gak tenang, dan kadang suka sampai nangis gak jelas gitu. Ditambah, saya manusia yang kadar ambisi dalam tubuh hanya 35%. Bukan manusia ambisius. Akhirnya nyerah dan mengibarkan bendera putih untuk nulis buku solo. Stop di tengah jalan dan out dari grup ONB.

Setelah keluar dari zona rungsing. Mulai coba fokus ke OTM. Kadang suka ikut even nulis di luar komunitas juga. Pokoknya kegiatan yang ngalir gitu aja tanpa ada penambahan beban pikiran (gampang stress saya tuh).

Di OTM sudah banyak anggota yang tulisannya tembus media berulang kali. Sedangkan saya, gagal terus. Sempat hopeless, hingga setiap sending naskah, selalu menekan harapan. Tidak mau kecewa karena terlalu berekspektasi tinggi. Dalam hati hanya berkata, "Udah nulis aja yang penting ngerjain tugas biar gak di kick dari grup."

Tugas OTM, ternyata tujuan media dan ketentuanya bervariasi. Waktu itu ditujukan ke media online Harakatuna kolom literasi. Kita harus membuat artikel bertema kepenulisan. Artikel yang tembus akan tayang pada hari Sabtu setiap minggunya. Saya sending satu artikel, tetapi gagal.

Kita memang satu komunitas ODOP. Namun, naskah kita tetap bersaing di luar sana dengan sesama anggota dan penulis lepas dari luar. Jadi, cukup beratlah saingannya.

Mendekati tenggat waktu pengiriman artikel. Tiba-tiba ada teman anggota nanya tentang tugas. Kita berbalas chat hingga akhirnya sharing tentang ide tulisan yang akan diangkat. Dari chat itu, besoknya saya nemu ide. Langsung eksekusi ide di kantor, endapkan naskah sehari, self editing dengan seksama, dan sending hari Rabu. Harapan untuk di muat media cukup besar. Ketika hari Sabtu tiba, gagal lagi ternyata. Yang tayang pun artikel penulis lepas dari luar, bukan salah satu dari anggota. Ya sudahlah, enough kata saya. Gak mau coba lagi.

Namun, seminggu kemudian. Sabtu pagi, ketua OTM ngechat, katanya tulisan saya tembus media online Harakatuna. Ini tulisan saya yang dimuat Formula Mencari Ide dan Menabungnya Hingga Jadi Tulisan . Tulisannya insyaallah daging banget untuk penulis pemula.

Sabtu pagi itu, saya senanggggg banget. Anak saya yang baru bangun, ikut kegirangan ngeliat mamanya happy. Gila sensasinya tuh luar biasa. Senang banget, asli! Langsung dong share link ke grup WA kepenulisan yang pernah saya ikuti. Pajang distatus. Balas chat teman-teman yang kasih ucapan selamat sembari sumringah. Sampai-sampai cucian segunung terabaikan, hehehe. Sumpah! senang banget waktu itu. Maaf ya, kalau kelakuan saya senorak itu.

Gimana gak senang ygy. Mimpi saya jadi kenyataan, lalu dapat honor pula. Ditambah profesi saya bertambah. Tadinya kan hanya karyawan swasta, eh sekarang nambah jadi Penulis Lepas. Nih lihat nih


Duhh, maaf Guys. Ternyata sampai saat ini masih norak, hehehe.


Oke next. Tugas OTM selanjutnya menulis cerpen di media cetak. Sudah selesai nulis dan sending, tetapi tidak pernah ada yang dimuat hingga sebulan. Ya sudah, anggap aja gagal. Namun, dihati kecewa sama diri sendiri. Saya, kan kadang suka memposisikan diri sebagai cerpenis karena lebih sering dan suka nulis cerpen dibanding tulisan jenis lain. Eh tapi, kok, gagal terus. Jadi merasa malu sama diri sendiri aja sih. Bahkan sampai mikir, memang gak bakat nulis cerpen kali, ya?

Jadi Kepikiran sampai sedikit stress. Demi menghibur diri, saya coba ikut even menulis. Sekalian melatih konsistensi menulis, niatnya. Ikutlah tantangan menulis 7 Hari 7 Kisah yang diselenggarakan Cabaca, platform media baca online. Tatangannya menulis dengan jumlah huruf yang ditentukan dan temanya berbeda-beda.

Masuk hari ke-4 temanya Sumpah. Pas hari keempat itu saya sedang sibuk-sibuknya ngurusin perlengkapan buat liburan ke luar kota bareng si kecil. Nulis tengah malam dan idenya pun seadanya. Bahkan kalau kata saya terbilang ngawur. Dibilang cerpen tapi kaidahnya berantakan. Prosa atau puisi juga bukan. Pokoknya itu jenis tulisan apa, saya juga tidak tahu. Pokoknya siapin tulisan aja, biar besok bisa kirim di IG. Bikin cover dan postingnya pun di atas kereta pagi-pagi buta.

Keesokan harinya saya dikirim pesan oleh tim Cabaca. Katanya tulisan saya di hari ke-4 yang judulnya Obral Sumpah menjadi tulisan terpilih. WOW. Amazing! Tulisan saya dipajang di platform Cabaca bersama tujuh tulisan terpilih lainnya dengan judul 7 Hari 7 Kisah 2022 . Tulisan saya ada di bab 12.



Atau kalian bisa baca di postingan IG saya ini . Jadi tulisan terpilih tuh, surprise banget. Benar-benar tidak menyangka tulisan saya bisa lolos kurasi oleh tim Cabaca. Honor gimana honor? Alhamdulillah dapat dong, dalam bentuk reward baca novel-novel keren gratis di platform Cabaca.

Saya nulis untuk mengerjakan tugas OTM. Sumpah malas sekali rasanya cari ide nulis. Namun, mengawali tahun 2023. Ternyata ada dua tulisan saya yang tembus media cetak. Wuhuuuuuu, gila!! Girang sekali saya, akhirnya kannnnn. Tulisan saya dicetak di majalah dan koran. Gokilll!

Eiitttsss, tapi mohon maaf Guys. Cerita tentang di muat media cetak saya hold dulu. Next time saya ceritain, janji!

Kentang, ya, huhuhu, sorry -.-

Sebagai penutup. Saya mau ngucapin ke semua pembaca. Selamat tahun baru untuk kalian semua Guys, bahagia selalu dan tetap jaga kewarasan!

Semoga resolusi dan mimpi kalian terwujud di tahun ini. Aamiin.

Yaaaa, kalaupun engga terwujud, setidaknya menghayal aja dulu, Hehehehe, byeee (-o^\p

Cerita Santai: ODOP sebagai Batu Loncatan Tulisan Tembus Media Masa Cerita Santai: ODOP sebagai Batu Loncatan Tulisan Tembus Media Masa Reviewed by Dwi Noviyanti on January 05, 2023 Rating: 5

No comments:

Followers

Powered by Blogger.