Mamahku - My Second Hero

my second hero in my life
Perkenalkan, beliau adalah ibu kandung yang telah melahirkan saya. Saya biasa memanggilnya dengan sebutan 'mamah'. Meskipun kami sama-sama perempuan, tapi 180 derajat pikiran dan pendapat kami selalu berbeda. Satu kesamaan kami adalah sama-sama diam ketika perbedaan pendapat itu akhirnya keluar dari salah satu mulut kami. Kami akan sama sama bungkam dan mengiyakan apa yang diucapkan meskipun hati kami tidak sependapat. Tapi begitulah kami, diam dengan tujuan tidak ingin menyakiti satu sama lain. Namun pada akhirnya kami selalu saling mensupport dengan pilihan dan pendapat yang telah diambil.

Biasanya adik dan kaka saya yang menjembatani perbedaan pendapat kami. Saya lebih bisa mengungkapkan unek unek saya terhadap mamah keadik saya dan mamah bisa mengungkapkan unek uneknya kepada adik dan kaka saya. Dan akhirnya unek unek kami sampai dikuping mamah/saya melalui adik dan kaka saya. hehehehe rumit yah, harus muter muter.. tapi yahh begitulah kami.

my first hero in my life

Sejak kecil dan memasuki masa remaja, saya tidak begitu akur dengan mamah. Diary saya dulu banyak ngebahas tentang unek unek saya ke mamah. Pada saat itu saya begitu cuek dengan beliau karna saya memiliki pahlawan super sekaligus sahabat bicara dirumah. Dia adalah alm Bapak saya.

Dulu Bapak yang selalu menasehati saya untuk jangan judes-judes ke bu haji (itu panggilan mamah ketika saya dan bapak curhat berdua dikamar :d). Dan Bapak juga yang selalu menengahi saya ketika akhirnya saya bertengkar hebat dengan mamah.

Tapi ketika menginjak masa masa dewasa dan bapak dipanggil pulang oleh Allah, saya mulai sedikit memahami. Bahwa perlakuan beda mamah ke saya semata mata karna mamah percaya kepada saya. Bahwa saya bisa menghadapi semuanya sendiri. Dan sejak bapak tidak ada, saya mencoba berbagi kebahagiaan dan memenuhi apapun permintaan mamah.

Saya termasuk orang yang memiliki sifat tertutup dan pendiam (tidak terbuka dan menelan semuanya sendiri terutama konflik batin) terlebih lagi dalam urusan rumah tangga saya. Mamahpun tau sifat saya itu, makannya beliau akan sangat hati-hati sekali ketika saya tiba-tiba menjadi pendiam yang lebih pasif dari biasanya.

Suatu hari, akhirnya mamah memberanikan diri untuk bertanya keadaan rumah tangga saya. Awalnya saya hanya diam dan diam tapi mamah tidak pantang menyerah untuk mencoba bertanya disaat mood saya baik.

Hingga akhirnya suatu hari setelah pulang kerja, mamah kembali bertanya dan disaat itulah pertahanan diri saya roboh dan mengalir seluruh cerita pahit yang selama ini saya alami didalam rumah tangga saya.

Ketika mendengar apa yang saya ceritakan ke mamah, mamah berpura - pura tegar, tidak menangis, dan menguatkan saya layaknya seorang sahabat perempuan. Memberi kekuatan kesaya untuk terus bertahan, kuat, dan tidak mendikte saya untuk mengambil langkah selanjutnya. Beliau menyerahkan semua keputusan kepada saya seutuhnya dalam rumah tangga saya. Apapun pilihan saya, mamah selalu menjadi suporter pertama yang berdiri didepan saya.

I LOVE  YOU SO MUCH MAHH ... jd pengen nangis lagi kalau keinget saat-saat itu.

Seiring berjalannya waktu, mamah sering menanyakan perkembangan hubungan rumah tangga saya. Mamah sering bertanya keadaan suami saya, keadaan anaknya suami, dan bahkan menanyakan istri-istrinya suami saya (dikala itu).

Beliau tidak menaruh dendam atau amarah sama sekali ke mantunya saat itu dan masih selalu mendoakan yang terbaik untuknya. Saya menjadi wanita tegar, sabar, dan kuat karna saya dibesarkan oleh perempuan hebat seperti mamah saya itu.

Makannya saya tidak habis pikir dengan orang yang menjahatinya/mencurangi orang sebaik mamah yang tidak pernah menyimpan dendam dan amarah yang besar kepada orang yang dengan nyata menjahatinya.

Saya kesal banget sama laki-laki yang sering ngomong soal warisan rumah dan kayanya berharap beliau meninggal, provokator soal mamah ke saya dan mendikte saya setiap saya memberi mamah .. sumppaahhh !!!!! astagfirullahalaziim astagfirullahalaziim astagfirullahalaziim. udah udah udah cukup wi (sabar tarik napas dalam dalam dan buang dalam hidung *fiuhh*) hehehehe berasa mau persalinan ... Tapi yasudahlah.. yang sudah berlalu tidak perlu diingat ingat yah.. ra elok.

Percayalah,,,,, sahabat terbaik itu adalah orang yang sudah melahirkan kita di bumi ini, bukan siapa-siapa. Seorang Ibu tidak akan pernah mengkhianati anaknya sendiri. Dia akan selalu ada bersama kita baik disaat kita berjaya ataupun terpuruk didalam jurang paling dasar.

Yuk kita kita muliakan ibu setinggi tingginya, kita penuhi segala keinginannya disaat beliau masih bersama kita dibuminya Allah. Apabila sudah tiada, panjatkan doa disetiap sujud kalian.

Yanti sayang mamah.... 






















Jika malu mengucapkan 'sayang kepada mamah' salimlah tangannya dengan benar disaat memulai beraktivitas diluar rumah (cium telapak tangannya dengan bibirmu bukan dengan pipi). Dengan begitu restu Ibu selalu menyertaimu diluar rumah :).


Putri Ibu Hj. Masnah
-Dwi-
Mamahku - My Second Hero Mamahku - My Second Hero Reviewed by Dwi Noviyanti on November 21, 2019 Rating: 5

No comments:

Followers

Powered by Blogger.